Skip to main content

Contoh Ajax Menggunakan Fetch

Seperti yang sudah kita ketahui, fetch memanfaatkan promise dalam melakukan tugasnya, sehingga network request yang dibuat menggunakan fetch akan selalu berjalan asynchronous.

Penggunaan dasar dari fetch tampak seperti ini:
20200313194951a9ddbc715b419aa9f5c19cfd5cb5ffae.png
Network request dilakukan pada saat fungsi fetch() tereksekusi.

  1. fetch("https://web-server-book-dicoding.appspot.com/list")


Jika request berhasil diproses oleh server, fungsi fetch() akan mengembalikan promise resolve dan membawa response object di dalamnya. Namun nilai response yang dibawa resolve belum sebagai data JSON yang kita butuhkan, melainkan informasi mengenai response itu sendiri, seperti status codetarget urlheaders, dsb. Maka dari itu, untuk mendapatkan data JSON yang dibutuhkan, kita perlu mengubah response object ke dalam bentuk JSON dengan memanggil method .json().

  1. fetch("https://web-server-book-dicoding.appspot.com/list")

  2.  .then(response => {

  3.    return response.json();

  4.  })


Method .json() juga mengembalikan nilai Promise, sehingga kita membutuhkan chaining promise dengan menambahkan .then() untuk mendapatkan data JSON yang sesungguhnya.

  1. fetch("https://web-server-book-dicoding.appspot.com/list")

  2.  .then(response => {

  3.    return response.json();

  4.  })

  5.  .then(responseJson => {

  6.    console.log(responseJson);

  7.  })


Lalu jangan lupa juga untuk menambahkan block catch() pada akhir chaining promise untuk menangani apabila rejected promise terjadi baik karena fungsi fetch() atau json().

  1. fetch("https://web-server-book-dicoding.appspot.com/list")

  2.  .then(response => {

  3.    return response.json();

  4.  })

  5.  .then(responseJson => {

  6.    console.log(responseJson);

  7.  })

  8.  .catch(error => {

  9.    console.log(error);

  10.  });


Karena fetch memanfaatkan promise, kita bisa memanfaatkan async/await jika Anda lebih suka dengan gaya penulisan synchronous.

  1. fetch("https://web-server-book-dicoding.appspot.com/list")

  2.  .then(response => {

  3.    return response.json();

  4.  })

  5.  .then(responseJson => {

  6.    console.log(responseJson);

  7.  })

  8.  .catch(error => {

  9.    console.log(error);

  10.  });




  1. async function getBooks() {

  2.  try {

  3.    const response = await fetch("https://web-server-book-dicoding.appspot.com/list");

  4.    const responseJson = await response.json();

  5.    console.log(responseJson);

  6.  } catch (error) {

  7.    console.log(error);

  8.  }

  9. }

  10.  

  11. getBooks();


Advanced Fetch Usage

Fungsi fetch() dapat menerima dua buah parameter di dalamnya. Selain menetapkan target URL, kita juga dapat memberikan options untuk menetapkan methodheaderbody, dsb pada request yang akan dijalankan. Namun penerapan options ini bersifat pilihan. Tidak wajib.
2020031320004200d4bfb205c4a5469bb6063092d38d30.png
Penggunaan fetch() tanpa menerapkan options akan membuat GET request sederhana yang ditujukkan pada targetUrl. Hal tersebut sama seperti yang sudah kita lakukan sebelumnya. Lantas kapan kita perlu menerapkan options pada penggunaan fetch? Berikut beberapa kasus saat kita memerlukannya.

Changing Request Method

Untuk membuat POST request ataupun method request lainnya kita perlu menerapkan options dengan properti method di dalamnya.

  1. fetch("https://web-server-book-dicoding.appspot.com/add", {

  2.  method: "POST"

  3. })


Nilai dari properti method dituliskan dalam bentuk string, contohnya “POST”“PUT”“DELETE”, dsb. Nilai default dari properti ini adalah “GET”, sehingga jika kita membuat GET Request, kita tidak perlu menetapkan nilai method secara eksplisit.

Set Header Property

Untuk menambahkan request header dengan fetch kita gunakan properti headers pada options. Contohnya, untuk menambahkan properti Content-Type dengan nilai application/json pada headers kita dapat melakukannya dengan seperti ini:

  1. fetch("https://web-server-book-dicoding.appspot.com/add", {

  2.  method: "POST",

  3.  headers: {

  4.    "Content-Type": "application/json"

  5.  }

  6. })


Tentu kita juga dapat menetapkan lebih dari satu properti pada headers. Contohnya kita tambahkan lagi properti X-Auth-Token dengan nilai 12345.

  1. fetch("https://web-server-book-dicoding.appspot.com/add", {

  2.  method: "POST",

  3.  headers: {

  4.    "Content-Type": "application/json",

  5.    "X-Auth-Token": "12345"

  6.  }

  7. })


Set Data to Body Request

Untuk mengirimkan data pada body request kita gunakan properti body pada options, contohnya seperti ini:

  1. fetch("https://web-server-book-dicoding.appspot.com/add", {

  2.  method: "POST",

  3.  headers: {

  4.    "Content-Type": "application/json",

  5.    "X-Auth-Token": "12345"

  6.  },

  7.  body: JSON.stringify({

  8.    id: 10,

  9.    title: "Edensor",

  10.    author: "Andrea Hirata"

  11.  })

  12. })


Sama seperti XHR, data yang dikirimkan melalui body request perlu diubah menjadi JSON String terlebih dahulu.

  1. body: JSON.stringify({

  2.    id: 10,

  3.    title: "Edensor",

  4.    author: "Andrea Hirata"

  5. })


Contoh kode di atas dapat Anda temukan pada tautan berikut :
Anda bisa coba lakukan POST Request menggunakan Fetch dengan menjalankan potongan kode tersebut.

Popular posts from this blog

Blogger: The Ins And Outs

Blogging adalah semua kemarahan saat ini. Ini adalah cara yang menyenangkan dan murah untuk membuat suara Anda terdengar di Internet. Melalui blogging, Anda dapat membuat pemikiran harian Anda (intim atau tidak) diketahui publik – dan dengan audiens yang lebih besar. Ini membuat layanan ini bagus untuk menyimpan buku harian (jika membuat buku harian publik adalah pilihan terbaik Anda), pemasaran (blogging adalah cara yang bagus untuk melakukan pemasaran – lebih dari itu nanti), dan berbagi informasi dan memperbarui. Mengapa Blog? Blogging adalah cara hidup. Ini mungkin salah satu kekuatan teknologi yang paling memungkinkan untuk menghantam Internet dalam beberapa tahun terakhir. Anehnya, itu telah memungkinkan keterlibatan yang lebih besar dari orang-orang dengan teknologi dan informasi. Hal yang hebat tentang blogging adalah mudah dipelajari dan mudah digunakan – terutama dengan layanan blogging seperti Blogger. Blog adalah, dalam pengertian teknis, perangkat lunak manajemen konten ya

Pelayan Blog – Cara Mendapatkan Tips Dari Blogging Anda yang Membayar Banyak Waktu!

Blog dan blogging menyapu internet. Mereka semua mengamuk sebagai hobi, latihan menulis, dan bahkan karier bagi sebagian orang. Bahkan, menjadi lebih umum bahwa blogger mencari cara untuk menghasilkan uang. Baik itu melalui iklan atau afiliasi, mereka masing-masing memiliki cara mereka sendiri untuk mengejar karir menulis melalui blog. Ada cara lain, meskipun. Ada cara alternatif untuk menghasilkan sedikit uang tambahan dengan blogging. Cara itu tidak berbeda dengan cara pramusaji, sopir taksi, dan bahkan bellhops menambah penghasilan mereka: tip. Tunggu sebentar! Bagaimana Anda mendapatkan tips dari blog Anda? Ada beberapa cara, dan jika Anda membaca terus, Anda akan melihat bahwa itu tidak sesulit yang Anda kira. Pertama-tama, jika Anda ingin orang memberi tip untuk blog Anda, Anda harus memberi mereka alasan untuk melakukannya. Anda harus memberikan informasi yang sangat bagus atau salinan yang sangat menghibur yang membuat mereka merasa seperti Anda mendapatkannya. Intinya, Anda ad

Apa Itu JSON?

Setelah kita mengetahui apa itu Web API dan cara pengujiannya menggunakan Postman, sekarang saatnya kita mempelajari suatu format yang biasa digunakan dalam transaksi data menggunakan Web API, yaitu JSON. Jauh pada materi sebelumnya, atau jika Anda sudah mengikuti kelas  Belajar Dasar Pemrograman Web ,  tentunya Anda sudah mengenal dan menggunakan JSON bukan? Pada materi kali ini kita akan membahas JSON lebih detail lagi. JSON sendiri adalah singkatan dari JavaScript Object Notation. JSON merupakan format yang sering digunakan dalam pertukaran data. Saat ini JSON banyak diandalkan karena formatnya berbasis teks dan relatif mudah dibaca. Bukan hanya JavaScript, walaupun memiliki nama JavaScript Object Notation, format JSON ini dapat digunakan oleh hampir semua bahasa pemrograman yang ada. Jika Anda belajar fundamental dalam membangun aplikasi Android pada kelas Dicoding, baik menggunakan Kotlin ataupun Java, Anda akan berhadapan dengan JSON untuk transaksi datanya. Lalu seperti apa sebe